Jumat, 18 Januari 2019

Mbolang Sendirian



Kali ini saya akan menulis tentang sepenggal cerita ketika saya bepergian ke Jogja. Selama hampir 8 tahun saya tinggal di Jogja (dulu) bisa dibilang saya akan cukup familier dengan segala tempat dan situasi di Jogja.

Semenjak saja pulang ke kampung halaman, nyatanya saya memang tidak bisa benar-benar lepas dari Jogja. Jadi dalam 2 hingga 3 bulan sekali bisa dipastikan saya akan berkunjung ke Jogja. Entah karena ada urusan kampus, pekerjaan atau hanya untuk me time.

Biasanya selama saya di Jogja saya sering menginap di rumah teman, kemudian barengan buat maen, jalan-jalan atau cuman makan di tempat yang dulu sering kuhampiri.

Tapi perjalanan ini saya ingin mencoba untuk menikmati Jogja dengan cara yang berbeda. Kali ini saya memutuskan untuk Solo Traveling, itu nama kerennya sih hehe gampangnya kali ini saya akan maen ke Jogja sendirian, jalan-jalan sendirian, ketempat baru dan perbanyak jalan kaki.
Walau saya sudah lama di Jogja, tapi kenyataanya saya orang yang saat lupa jalan dan jarang maen (dulunya) jadi untuk mbolang sendiri dan coba tempat baru agak berbeda dari biasanya.

Saya memesan tiket kereta jauh-jauh hari biar lebih murah. Begitu juga dengan penginapan, saya memilih penginapan dengan tema Backpacker, konsep dorm dengan satu ruang ada 6 bed hmm menarik batin saya waktu melihat review para backpacker yang ke Jogja.


Saya lihat lokasi penginapan itu tak jauh dari Stasiun Tugu sekitar 18 menit, jadi saya memutuskan jalan kaki dengan mempercayai Google Map. Tapi ternyata saya tak secanggih itu untuk berteman dengan Google Map, saya nyasar hingga ke perkampungan yang tak saya ketahui arahnya. Saya kebingungan membaca google map.

Bahkan hujan mulai turun, jadi sesekali mencari tempat teduh tapi segera beranjak juga takut semakit larut karena saat itu sudah pukul setengah 5. Dan hampir satu jam muter-muter tidak jelas akhirnya saya menemukan titik terang dan mulai menemukan arah yang tepat. Hampir 50 menit saya berkeliling tidak jelas, dengan hujan yang makin deras dan kaki yang makin berat.


Lucunya meskipun saya nyasar, bahkan sejam lebih jalan kaki nggak jelas tapi saya merasa itu benar-benar seru. Esoknya saya juga memutuskan berusaha untuk memperbanyak jalan kaki walaupun ada 1 kali naik ojek sih karena beneran jauh hehe. Dan mecoba beberapa tempat makan baru, atau tempat seru lain dengan mengandalkan google map. Untungnya hari kedua saya sudah cukup berteman jadi nggak kesasar.

Sebenarnya saya nggak maen jauh, yang deket dan gampang aja. Sekedar ke tempat makan baru, kedai kopi baru, atau jalan random aja. Tapi rasanya saya beneran bisa ngangkat penat yang kemarin kebawa dari rumah dengan pekerjaan dan segala masalah yang ada. Ya semua manusia juga punya masalah dan kepenata sendiri-sendiri kan?

Jadi sebenarnya kalau pengen nge-refresh, re-chargers, me time nggak harus kamu pergi jauh ketempat wisata yang mungkin bakal butuh biaya banyak. Cukup ketempat baru atau ke tempat lama dengan cara yang baru, datang ke kedai kopi baru (ini semacam kebiasaan dimanapun kuberada hahah)  dan perlu coba juga melakukannya sendirian.

Menemukan hal baru, menemukan keseruan yang bikin  kepenatan kamu jadi mereda.
Sendirian itu belum tentu konotasinya nggak punya temen, kesepian atau semacamnya. Diri kamu kadang butuh waktu sendiri, berbincang antara kamu dan kamu. Setuju kan?

Jadi selanjutnya mbolang kemana ya? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar