Kali ini saya akan menulis tentang
sepenggal cerita ketika saya bepergian ke Jogja. Selama hampir 8 tahun saya
tinggal di Jogja (dulu) bisa dibilang saya akan cukup familier dengan segala
tempat dan situasi di Jogja.
Semenjak saja pulang ke kampung halaman,
nyatanya saya memang tidak bisa benar-benar lepas dari Jogja. Jadi dalam 2
hingga 3 bulan sekali bisa dipastikan saya akan berkunjung ke Jogja. Entah
karena ada urusan kampus, pekerjaan atau hanya untuk me time.
Biasanya selama saya di Jogja saya
sering menginap di rumah teman, kemudian barengan buat maen, jalan-jalan atau
cuman makan di tempat yang dulu sering kuhampiri.
Tapi perjalanan ini saya ingin
mencoba untuk menikmati Jogja dengan cara yang berbeda. Kali ini saya
memutuskan untuk Solo Traveling, itu nama kerennya sih hehe gampangnya kali ini saya
akan maen ke Jogja sendirian, jalan-jalan sendirian, ketempat baru dan
perbanyak jalan kaki.
Walau saya sudah lama di Jogja, tapi
kenyataanya saya orang yang saat lupa jalan dan jarang maen (dulunya) jadi untuk
mbolang sendiri dan coba tempat baru agak berbeda dari biasanya.
Saya memesan tiket kereta jauh-jauh
hari biar lebih murah. Begitu juga dengan penginapan, saya memilih penginapan
dengan tema Backpacker, konsep dorm dengan satu ruang ada 6 bed hmm menarik
batin saya waktu melihat review para backpacker yang ke Jogja.
Saya lihat
lokasi penginapan itu tak jauh dari Stasiun Tugu sekitar 18 menit, jadi saya
memutuskan jalan kaki dengan mempercayai Google Map. Tapi ternyata saya tak
secanggih itu untuk berteman dengan Google Map, saya nyasar hingga ke
perkampungan yang tak saya ketahui arahnya. Saya kebingungan membaca google map.
Bahkan hujan mulai turun, jadi sesekali
mencari tempat teduh tapi segera beranjak juga takut semakit larut karena saat
itu sudah pukul setengah 5. Dan hampir satu jam muter-muter tidak jelas
akhirnya saya menemukan titik terang dan mulai menemukan arah yang tepat. Hampir
50 menit saya berkeliling tidak jelas, dengan hujan yang makin deras dan kaki
yang makin berat.
Lucunya meskipun saya nyasar, bahkan
sejam lebih jalan kaki nggak jelas tapi saya merasa itu benar-benar seru. Esoknya
saya juga memutuskan berusaha untuk memperbanyak jalan kaki walaupun ada 1 kali
naik ojek sih karena beneran jauh hehe. Dan mecoba beberapa tempat makan baru,
atau tempat seru lain dengan mengandalkan google map. Untungnya hari kedua saya
sudah cukup berteman jadi nggak kesasar.
Sebenarnya saya nggak maen jauh, yang
deket dan gampang aja. Sekedar ke tempat makan baru, kedai kopi baru, atau
jalan random aja. Tapi rasanya saya beneran bisa ngangkat penat yang kemarin
kebawa dari rumah dengan pekerjaan dan segala masalah yang ada. Ya semua
manusia juga punya masalah dan kepenata sendiri-sendiri kan?
Jadi sebenarnya kalau pengen
nge-refresh, re-chargers, me time nggak harus kamu pergi jauh ketempat wisata
yang mungkin bakal butuh biaya banyak. Cukup ketempat baru atau ke tempat lama
dengan cara yang baru, datang ke kedai kopi baru (ini semacam kebiasaan
dimanapun kuberada hahah) dan perlu coba
juga melakukannya sendirian.
Menemukan hal baru, menemukan keseruan yang
bikin kepenatan kamu jadi mereda.
Sendirian itu belum tentu konotasinya
nggak punya temen, kesepian atau semacamnya. Diri kamu kadang butuh waktu
sendiri, berbincang antara kamu dan kamu. Setuju kan?
Jadi selanjutnya mbolang kemana ya? :)