Haiiii!!!
Semoga kabar baik buat kalian para pembaca budiman ^_^(maaf yang namanya bukan
budiman #jayusmodeon)
Postingan kedua meluncur buat yang masih betah
baca tulisan saya ini (makasih banyak ya)
Pertanyaan pertama buat kalian nih yak
Kamu, pasti pernah kan dapat pertanyaan macam
gini ; kamu seperti apa sih orang nya?; karakter kamu kayak gimana?; dan
pertanyaan sejenis lainnya.
Lalu (kebanyakan) orang akan bilang ; kamu
dong yang bisa jawab menurut kamu aku gimana (kok kedenger so sweet ya hehehe #abaikan)
Atau mungkin tak sedikit orang yang bilang ;
jika kamu ingin tahu seperti apa kamu tanyalah sahabat terdekat tentang dirimu
(atau kalimat sejenis lainnya)
Baiklah pertanyaan-pernyataan diatas tidak
sepenuhnya salah, atau mungkin memang benar. Karena biasanya orang lain sering
jadi pengamat pribadi kita yang mengamari gerak gerik dan karakter kita jadinya
kalau kata banyak orang kita bisa tahu siapa kita dari pendapat orang lain.
Namun ada hal yang menarik buat saya.
Tentang ‘aku’
Kalau buat saya justru seorang yang paling
mengenal pribadi diri seharusnya adalah diri saya sendiri.
Ibaratnya nih ‘aku’ hidup dengan ‘aku’ (jangan
bingung ya wkwkw) selama 25 tahun (dari brojol sampai segede begini). ‘Aku’
menjadi sosok yang tahu segala hal tentang ‘aku’ dari masa kecil, puber, sampai
dewasa.
Saya yakin kadang kalau di depan orang kita
akan berusaha menampakkan sesuatu yang baik nimimal tidak mengumbar keburukan.
Tetapi nggak mungkin kan ‘aku’ berusaha
menutupi keburukan dari sosok ‘aku’ (bener ya jangan bingung hahaha).
Nah selain itu Aku adalah orang yang memang
harusnya paling kenal ‘Aku’ dibanding siapapun itu. Aku adalah sosok yang
paling harus tahu apa kurangnya ‘aku’ lebihnya ‘aku’ sifat, sikap, dan apapun
itu tentang ‘Aku’.
Kenapa begitu? Karena dengan mengenal diri
sendiri pastinya dengan gampang kita bisa menjawab ketika ditanya; kamu orang
yang kayak gimana, karakter kamu apa; dan sebagainya.
Hahahah ya itu salah satu keuntungan mendasar sih tapi nggak cuman itu. Ada hal
jauh lebih besar yang bisa didapat ketika kita mengenal diri kita sendiri.
Kita jadi tahu siapa sih aku, aku mau jadi apa
sih, dan apa yang harus aku lakukan. Dengan begitu kita jadi tahu kemana sih
sebenarnya ‘tempat’ yang mau kita tuju biar nggak kesesat. Pasti dulu jaman SMA
(bagi yang sudah lewat masa SMU nya) Guru-guru bakal bilang remaja adalah masa pencarian
jati diri, dan itu memang benar.
Namun pencarian jati diri bisa jadi nggak
berhenti di masa remaja, sekarang udah lepas masa muda saja mungkin banyak yang
masih bingung kalau ditanya tentang diri sendiri.
Kenal diri sendiri itu penting, serius nggak
pake boong.
Ibaratnya kalau kita mengenal diri kita
sendiri kita kayak punya Peta. Kita tahu kita punya apa, lebih kurangnya apa
jadi pas jalan ke depan nggak kebingungan lagi mau ngapain.
(Gambar/ Hutan Mangrove Trenggalek)
Banyangin aja kalau kita sendiri bingung aku
siapa pasti bakal bingung deh mau jadi
apa, mau ngapain, apalagi kalau ditanya soal cita-cita/mimpi. Jadi pastikan
lagi ‘aku’ adalah sosok yang paling dan paling tahu siapakah ‘aku’ sebenarnya
(kayak berasa di pilem-pilem ##jayuslagi)
So....
Buat kamu yang udah ngerasa kenal sama ‘aku’
(diri sendiri yak) selamat berpetualang dengan cita-cita kamu.
Dan buat kamu yang masih meraba tentang ‘aku’
selamat mencari jati diri kalian masing-masing. Dicari ya biar tahu kemana arah
melaju.
Intinya, sadar nggak sadar mengenal diri
sendiri itu penting selain biar bisa jawab pertanyaan kalian jadi bisa tahu apa
yang menjadi mimpi besar kamu. Dan mimpi besar itulah yang akan membuat kamu
jadi besar (dalam tanda kutip)
Sekian buat postingan kali ini, semoga
berkenan ya dan terus betah buat baca di blog Mari Bercerita.